Diberdayakan oleh Blogger.

Berani Karena Iman

Seorang Muslim yang mempunyai keyakinan yang kokoh terhadap Allah SWT akan selalu berani dan teguh prinsip. Dia sangat yakin, segala sesuatu yang datang padanya adalah atas kuasa-Nya, seperti firman Allah dalam Alquran surat At Taubah (9) ayat 51, ”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakal.” Karenanya, tak ada satu alasan pun yang membuatnya takut menjalani hidup. Imam Al Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya tentang surat At Taubah ayat 51 itu, bahwa ketetapan Allah SWT itu ada di Lauhul Mahfuzh. Juga dikatakan bahwa apa yang Allah SWT kabarkan kepada kita ada di dalam ketetapan-Nya (Lauhul Mahfuzh), baik kita akan mendapatkan kemenangan, dan kemenangan itu baik buat kita, maupun kita bakal terbunuh, dan mati syahid itu jauh lebih baik bagi kita. Segala sesuatunya ada ketentuan Allah di dalamnya.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa dalam ayat ini Allah SWT memberikan petunjuk kepada Rasulullah SAW cara menjawab pernyataan musuh-musuh kaum Muslimin. Yaitu, untuk mengatakan kepada mereka: ”Tidak akan menimpa kepada kami kecuali apa yang Allah tetapkan buat kami. Kami di bawah kehendak dan ketentuan Allah. Dialah pemimpin dan pelindung kami. Dan kami pasrah diri kepada-Nya. Cukuplah Dia menjadi penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.”
Umar bin Al Khathab adalah salah satu contoh Muslim yang memutus urat rasa takutnya dan hanya merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Ibnu Asakir menceritakan, setiap orang yang berhijrah tentu melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, kecuali Umar bin Al Khathab. Ketika hendak hijrah, dia menghunus pedangnya, menyandang busurnya, dan memegang anak panahnya, lalu dia pergi ke Ka’bah.
Pada saat itu para pemuka Quraisy sedang berada di serambi Ka’bah. Umar melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah tujuh kali lalu mendirikan shalat dua rakaat di dekat Maqam. Kemudian, dia mendekati para pemuka Quraisy yang membentuk beberapa gerombol. Dia berkata ”Siapa yang ingin ibunya mati nelangsa, anaknya menjadi yatim, dan istrinya menjadi janda, maka silakan menghadangku di balik lembah ini, tapi dengan syarat tak seorang pun yang menyertainya.” Sudah saatnya kaum Muslim belajar dari keberanian pada pendahulunya. Wallahu a’lam bish-shawab.
Share on :
Berani Karena Iman
Berani Karena Iman
Reviewed by Unknown
Published :
Rating : 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar