Diberdayakan oleh Blogger.

Sambungan Gambaran-gambaran

14. Jama’ah dan Air
Orang jama’ah dengan 5 Bab itu ibarat ikan dengan air, sudah senyawa.

15. Jama’ah Tidak Lancar Sambung
Menghadapi orang jama’ah yang sambungnya tersendat-sendat itu ibarat sedang menghadapi kendaraan yang sedang mogok-mogokan, maka cari saja apa yang menyebabkan kendaraan tersebut menjadi seperti itu. Apakah karena businya kebanjiran, ataukah kehabisan bensin?

16. Jama’ah Palsu
Jama’ah di luar sana hanya mementingkan kwantitas (jumlah) bukan mementingkan kwalitas (mutu) orang-orang yang di dalamnya. Gambarannya seperti jama’ah haji, yaitu sekelompok manusia yang berangkat ke tanah suci Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji yang dikoordinir oleh salah satu orang ketua KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), sementara orang-orang yang menjadi jama’ahnya kebanyakan terdiri dari orang-orang yang tidak manqul mengenai tata cara ibadah haji. Padahal masalah manqul dan tidak manqul itu bukan hanya masalah betul dan salah, akan tetapi menyangkut masalah benar dan tidak sah. Jika manqul maka ibadah hajinya benar dan sah, sedangkan kalau tidak manqul ibadah hajinya bisa saja benar tapi tidak sah.

17. Jama’ah itu Rohmat
Al-Jama’atu Rohmat Wal-Firqotu Adzab, gambarannya, ibarat permen itu manis / enak tapi jika memakannya pas di mulut, sebab kalau salah memasukkannya maka bisa-bisa akan menjadi penyakit, pilek atau kesedak, begitu pula dengan jama’ah itu. Jika menerapkannya pas maka akan menyebabkan kerukunan dan dapat memasukkan ke surga. Sebaliknya, jika menerapkannya salah maka dapat menyebabkan tidak rukun dan masuk neraka, seperti dalam pribahasa lama, “Baju ireng benik’e emas, melaku bareng atine panas”. Padahal cirri-ciri jama’ah itu harus rukun seperti sholat berjama’ah meskipun orang banyak tapi tetap rukun dan kompak. Begitu pula cirri-ciri ahli surga, mereka selalu bisa rukun seperti orang punya satu hati. Berbeda dengan ahlu firqoh, bukan jama’ah. Mereka kelihatannya rukun, lahiriyahnya saja yang rukun, sebenarnya hatinya tidak rukun, sehingga kalau lengah bisa diembat. Contohnya, ada seorang bapak memperkosa anaknya, seorang kakak memperkosa adiknya, seorang boss memperkosa bawahannya, dll. Nah, kalau orang jama’ah sampai merasa tidak betah hidup di dalam jama’ah karena merasa panas, dll. Atau malah pilih murtad, berarti dia tidak pas dalam menerapkan dalil ke pola hidupnya sehari-hari, yaitu seperti permen yang seharusnya dimasukkan ke mulut malah dimasukkan ke hidung, yo yang dirasakan bukan manis tapi malah jadi penyakit.

18. Jama’ah
Jama’ah itu akan selalu berkembang terus berbuah dan barokah. Gambarannya, ibarat satu butir biji padi yang tumbuh subur dan beranak pinak lalu menjadi serumpun padi yang sangat kokoh tahan hama terus berkembang dan berbuah kemudian panen raya. Lihatlah! Dulu jama’ah ini hanya satu orang diri, yaitu Bapak KH. Nurhasan Al-Ubaidah Amir Lubis Al-Musawwa. Dengan pertolongan Alloh, seiring dengan berjalannya waktu, orang jama’ah menjadi semakin bertambah terus, sehingga tidak terhitung lagi berapa jumlah pengikutnya, bahkan sampai ke manca Negara.

19. Jama’ah Sah Tidak Jama’ah Tidak Sah
Orang Islam yang berjama’ah dan orang Islam yang tidak berjama’ah. Gambarannya, ibarat orang sholat yang berwudhu’ maka sholatnya sah, sedangkan orang sholat yang tidak berwudhu’ sudah pasti sholatnya tidak sah.

20. Jama’ah Dalbo dalam Keraguan
Orang jama’ah yang tidak menetapi peraturan jama’ah hatinya selalu merasa bimbang dan ragu terhadap amal yang dikerjakannya, di dalam hatinya bertanya-tanya, “apakah amalku akan diterima?”. Sedangkan, kalau aku keluar dari jama’ah nanti aku dicap murtad!”. Gambarannya, ibarat orang yang mengerjakan sholat tapi tidak berwudhu’, secara lahiriyah kelihatannya ia mengerjakan sholat, tapi di dalam hatinya ia berkata, “Pasti sholat saya ini tidak akan diterima, tapi jika saya tidak mengerjakan sholat nanti aku dicap kafir!”.

21. Jama’ah Karbitan
Orang yang dibai’at sebelum waktunya, alias jama’ah hasil karbitan. Gambarannya, ibarat menanam pohon papaya tidak dari biji, tapi ditancapkan lalu ditimbun tanah dan disiram tanpa memiliki akar tunjang yang kokoh. Pada saat itu, memang tampak segar dan kelihatan langsung ada buahnya, tapi setelah ada cobaan berupa panas, angin kencang atau hewan ternak yang mengoyangnya barulah mulai kelihatan perubahannya, dengan bukti beberapa saat kemudian tampak layu, bahkan roboh dan mati karena tidak memiliki akar penguat.

22. Jama’ah dan Ikan
Orang jama’ah yang paham, meskipun ditempatkan di tempat yang serba mewah, tapi di tempat tersebut tidak bisa menetapi jama’ah, pasti tidak betah, pasti! Gambarannya, ibarat seekor ikan yang dikeluarkan dari dalam air “Aquarium”, lalu diletakkan di atas kasur yang empuk dan mewah tentu ikan tersebut merasa tidak nyaman, resah, gelisah dan boleh jadi bila dibiarkan dalam kondisi demikian maka ikan tersebut lambat atau cepat akan mati. Padahal niat pemiliknya memindahkan ikan tersebut ke atas kasur itu biar merasa senang, bisa bersuka-cita.

23. Jama’ah Setengah-setengah
Hidayah, berupa Al-Qur’an-Al-Hadits-Al-Jama’ah ini jika ditetepi hanya dengan setengah-setengah atau tanggung-tanggung akan terasa panas, tidak membikin betah karena pengaruh jahiliyah penganutnya masih ada. Coba jika Al-Qur’an-Al-Hadits-Al-Jama’ah ini ditetepi dengan sungguh-sungguh karena Alloh, pasti hidayah tersebut akan terasa menyejukkan, dapat membuat suasana hati bisa adem ayem tentrem karena hidayah ini adalah rohmat yang dapat menghilangkan watak-watuk-wahing jahiliyah. Gambarannya, ibarat kita memegang bara api, jika memegangnya dengan ragu-ragu dan perlahan-lahan malah akan terasa panas bahkan akan mengalami luka baker, melepuh tapi kalau bara api tersebut langsung kita genggam dengan erat-erat maka bara api tersebut akan padam dan menjadi dingin terus berubah menjadi arang yang berguna untuk menggosok gigi biar lebih putih.
[SB]
Share on :
Sambungan Gambaran-gambaran
Sambungan Gambaran-gambaran
Reviewed by Unknown
Published :
Rating : 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar