Diberdayakan oleh Blogger.

Berikan dan Lupakan

Suatu malam hujan turun dengan lebat diiringi angin kencang dan petir yang menyambar-nyambar. Malam itu telepon berdering di rumah seorang dokter. "Istri saya sakit," terdengar suara minta pertolongan. "Dia sangat membutuhkan dokter segera."
Si dokter menjawab, "Dapatkah bapak menjemput saya sekarang? Mobil saya sedang masuk bengkel." Mendengar jawaban itu, lelaki tersebut menjadi berang. "Apa?!" katanya dengan marah. "Saya harus pergi menjemput dokter pada malam yang berhujan lebat seperti ini?"
Coba Anda renungkan cerita inspiratif diatas.kita senantiasa meminta sesuatu kepada orang lain. Sayangnya, kita seringkali lupa untuk memberi. Kita tak sadar bahwa apapun yang kita berikan sebenarnya adalah untuk diri kita sendiri, bukan untuk siapa-siapa.
Di dunia ini tak ada yang gratis. Segala sesuatu ada harganya. Seperti halnya membeli barang, Anda harus memberi terlebih dahulu sebelum meminta barang tersebut. Kalau Anda seorang penjual, Anda pun harus memberikan pelayanan dan menciptakan produk sebelum meminta imbalan jasa Anda. Inilah konsep "memberi sebelum meminta" yang sayangnya sering kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal "memberi sebelum meminta" adalah sebuah hukum alam. Kalau Anda ingin anak Anda mendengarkan apa yang Anda katakan, Andalah yang harus memulai dengan mendengarkan keluh kesah mereka. Kalau Anda ingin karyawan atau bawahan Anda bekerja dengan giat, Andalah yang harus memulai dengan memberikan perhatian, dan lingkungan kerja yang kondusif. Kalau Anda ingin disenangi dalam pergaulan, Anda harus memulainya dengan memberikan bantuan dan keperdulian kepada orang lain.
Share on :
Berikan dan Lupakan
Berikan dan Lupakan
Reviewed by Unknown
Published :
Rating : 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar