Faktor Pengajar dan Materinya : Pengurus dan team muballigh / muballighoh telah mengikuti berbagai pelatihan dakwah dan mendapat sertifikat dari MUI ataupun Pusat Pengkajian Islam Universitas Nasional, juga dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Teknologi Islam Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berpengalaman puluhan tahun mengajar mengaji dari satu tempat ke tempat lain membawakan materi pedoman agama Islam melalui pemberdayaan sumber ilmu yang ada di sekitar kita, Al-Quran dan Al-Hadits Sohih dengan metode manqul (transfer ilmu) bacaan, makna / arti kata per kata beserta keterangannya, pada forum pengajian umum (kelasikal) maupun melayani permintaan pengajian perorangan (privat).
Faktor Metode Pengajian : Kami menyuguhkan materi ilmu agama Al-Qur’an dan Al-Hadits bukan pamer pengetahuan keagamaan sekedar untuk diperdengarkan alias “jiping” ngaji kuping, akan tetapi setiap bahan kajian dari Al-Qur’an dan Al-Hadits kita bahas secara terbuka di "Ruang Pengajian", suasana pembelajaran dapat "hidup" didukung dengan bantuan layanan berpola komunikasi dua arah. Masing-masing jama’ah dapat langsung konsultasi dengan muballigh dan forum. Semua peserta dilibatkan langsung sehingga dapat mengajukan persoalan sekitar bahan pelajaran melalui tanya-jawab. Jama’ah tidak perlu kawatir karena kita buka semua keilmuan demi kepuasan jama’ah. Metode dan kurikulum programnya sudah dirancang sedemikian rupa melalui musyawaroh dan mufakat, namun laju kecepatan penambahan materi disesuaikan dengan kemampuan dari masing-masing jama’ah. Ibarat kami memandu rombongan menuju suatu tempat wisata, maka kami berusaha sebaik mungkin agar semua peserta dapat berhasil sampai ke tujuan dengan keadaan selamat. Jangan ada satu personel yang ketinggalan, apalagi ketinggalan di neraka, jangan sampai.
Faktor Lamanya Waktu Belajar dan Besarnya Biaya : Dengan model penyebaran informasi tentang Islam dengan metode manqul “transfer ilmu”, program ini dirancang dengan metode sederhana, praktis, akurat sekaligus mudah dipahami. Tidak muluk-muluk tetapi secara step by step dari hal yang mendasar tentang thoharoh sampai dengan masalah jihad, faroidh dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dan dapat langsung diamalkan. Hebatnya lagi, tidak dipungut biaya belajar. Dengan demikian pengeluaran biaya membeli berbagai referensi / buku agama Islam dapat dihemat dan target waktu dapat dipersingkat.
Dengan mengikuti pengajian di tempat-tempat pengajian yang diadakan oleh LDII baik di tingkat PC maupun PAC hakikatnya Saudara datang ke pengajian yang akan membawa Saudara menjadi seorang muslim yang sebenar-benarnya, sebagaimana masyarakat yang lebih dulu bergabung mengaji di LDII di manapun berada.
Metode pembelajaran ilmu agama di kalangan umat selama ini pada umumnya belum efektif dan mengenai sasaran, belajar ilmu agama hanya dengan mendengarkan ceramah ulama di podium tabligh akbar, media elektronik (radio, televisi, internet), ataupun tulisan di media cetak yang berpola komunikasi searah, rasanya belum memperoleh hasil yang optimal. Terkadang materi yang dibawakan justru tidak menyentuh permasalahan pembinaan umat dengan tuntunan perilaku kehidupan sehari-hari, atau hal-hal yang sering disampaikan hanya sisi luarnya saja, tidak mendalam.
Sementara mempelajari agama dengan membeli dan membaca sendiri buku-buku agama karangan para penulis, terkadang justru menimbulkan berbagai keraguan. Semakin banyak membaca buku-buku karangan belum tentu semakin mantap dalam keyakinan terhadap kepastian hukum suatu amalan atau topik tertentu.
[S.Baiturrahman]
4 Faktor Kendala Yang Sering Menjadi Kendala Dalam Menuntut Ilmu.
Reviewed by Unknown
Published :
Rating : 4.5
Published :
Rating : 4.5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar