Diberdayakan oleh Blogger.

Mengejar Pahala di Madinah Al-Munawwaroh




Image Biasanya, udara di Kota Madinah di malam hari mencapai hampir 40 derajat celcius dan di siang hari bisa mencapai 50 derajat celcius. Serasa berdiri disamping api yang membara dan kulit muka seperti terbakar dan mengelupas. Namun bulan Ramadhan dengan segala pahala dan maghfiroh yang dijanjikan oleh Allah menjadi motivasi dari jamaah yang berkunjung ke Madinah Al Munawwaroh (kota yang bersinar) sebagai kota kebanggaan Nabi Besar Muhammad saw, sehingga suhu ekstrim tadi tidak menjadi penghalang untuk beribadah.
 
Apalagi pada malam hari kita bisa masuk ke Masjid Nabawi yang sejuk seraya menikmati air zamzam. Selain itu, ibadah di Masjid Nabawi juga mendapat pahala seribu derajat dibanding ibadah di masjid lain, kecuali Masjidil Haram yang pahalanya seratus ribu kali.Namun tidak sedikit jamaah yang setelah melaksanakan shalat isya berjamaah memilih ‘towaf’ di hutan beton yang mengelilingi Masjid Nabawi. Pasalnya, di sekitarnya ada toko, mal, kedai, sampai penjual emperan yang menawarkan berbagai barang, mulai dari jam tangan berkelas sampai rumput fatimah. Ada juga aneka jajanan yang menggiurkan setelah berpuasa di siang hari, seperti kebab, roti kari, dan berbagai jenis kurma.
Apalagi jarak dari Masjid Nabawi dengan lokasi ‘towaf’ itu tidak begitu jauh, hanya kurang lebih seratus meter. Meskipun berdekatan, namun suhu udara begitu ekstrim. Tatkala kita berjalan diantaranya, udara panas yang langsung menyergap tubuh dan muka bisa mencapai 40 derajat celcius,.
Pada hari kedua, subhanallah, cuaca di Kota Madinah sungguh di luar dugaan, yakni mendung dan sejuk. Hal ini membuat seluruh jamaah semakin bersemangat beraktivitas dan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah maupun ziarah ke tempat-tempat bersejarah.Terdapat banyak keutamaan Kota Madinah, antara lain:
1. Shalat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali dibandingkan ibadah di masjid-masjid lainnya di bumi ini, kecuali Masjidil Haram.
2. Sholat di Raudha dalam Masjid Nabawi sama dengan berjalan-jalan dan shalat di taman surga.
3. Berziarah ke makam nabi Muhammad saw sama dengan mengunjungi rumah Nabi sewaktu beliau hidup.
4. Sholat di Masjid Quba, yakni masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi ketika hijrah ke Madinah, pahalanya sama dengan satu kali umroh.Selain itu kita juga dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah lainnya seperti Masjid Kiblatain atau masjid yang memiliki dua kiblat, yakni menghadap ke Mesjidil Aqsa dan satu lagi menghadap ke Baitullah. Disinilah turun wahyu berupa Surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan Nabi Muhammad menghadap Masjidil Haram.
Kita juga dapat mengunjungi masjid-masjid para sahabat Nabi di dekat lokasi perang khandak. Inilah perang yang sangat bersejarah dimana ketika akan diserang oleh orang kafir Nabi Muhammad dan para sahabat menggali parit sebagai benteng pertahanan sehingga orang kafir tidak dapat menyerang karena terhalang parit. Ada juga lokasi Jabal Uhud tempat terjadinya perang dahsyat dimana orang Islam mengalami kekalahan dan tewasnya paman Nabi, yaitu Hamzah.
Tentu tidak ketinggalan kita juga bisa berkunjung ke pasar kurma dekat kebun kurma. Disana terdapat kurma Nabi. Dalam hadits dikatakan bahwa barang siapa yang memakan kurma Nabi sebaganyak tiga, lima, atau tujuh butir di waktu pagi akan dilindungi oleh Allah dari kekuatan sihir sampai esok pagi. *) (Sumber:www.nuansaonline.net)
Share on :
Mengejar Pahala di Madinah Al-Munawwaroh
Mengejar Pahala di Madinah Al-Munawwaroh
Reviewed by Unknown
Published :
Rating : 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar