Diberdayakan oleh Blogger.

USAHA MENUMBUHKAN MINAT ANAK JAMA’AH UNTUK MENJADI MUBALLIGH

Apabila kita menyimak beberapa persoalan mengenai minat anak jama’ah untuk menjadi muballigh sepertinya hanya ada nada-nada pesimis yang kita temui, “muballegh...?”, baik dari orangtua maupun dari anaknya sendiri. Sehingga, mencuat sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab “Apakah tidak ada sesuatu yang dapat membangkitkan semangat dan menumbuhkan minat bagi anak jama’ah agar dapat berbangga hati bila menjadi seorang muballigh, apakah tidak ada sesuatu yang dapat membangkitkan semangat dan menumbuhkan minat bagi orang tuanya agar dapat berbangga hati jika anaknya menjadi seorang muballigh?”

Nah, baiklah kita coba untuk mencari sesuatu yang dapat membangkitkan minat anak jama’ah maupun orang tuanya terhadap menjadi seorang muballigh.

Dalam dua buah kata “Mila’ul Islam”, kita temukan arti yang begitu menyejukkan hati, dua buah kata yang dapat menyandarkan kita pada keluhuran. Betapa agung dan mulianya muballigh itu, berjuang tanpa pamrih ataupun balas jasa. Hanya saja kemuliaan seorang muballigh tidak terlihat dari penampilan lahiriyah yang serba kelihatan gelamor, gemerlapan. Dan tidak juga diukur dari banyaknya harta kemewahan yang dimilikinya. Akan tetapi, hanya dapat dilihat dari sikap dan perbuatan yang dilakukannya.

Dalam hal ini, sebagai muballigh lebih memungkinkan untuk beramal dengan ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadits yang ia ajarkan kepada jama’ahnya. Sudah barang tentu muballigh lebih banyak memberi ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadits kepada jama’ahnya daripada menerima dari jama’ahnya. Dengan demikian, muballigh sudah jelas lebih banyak memiliki tabungan kebaikan untuk kehidupan di akhirot daripada memiliki kebahagiaan dalam bentuk materi di dunia ini. Okelah kalau begitu, katakan bahwa kebahagiaan kita bukanlah di dunia ini tempatnya, tapi di akherot kelak. Bagi kita yang beriman, tentu merasa yakin bahwa kehidupan di akhirot/surga pasti sangat lebih baik dan lebih bersifat abadi ketimbang kehidupan di dunia yang sudah fana ini (lihat, QS. Ad-Dhuhaa, ayat 4).
Mila’ul Islam, artinya Bendera Islam. Dengan begitu, kita sudah bisa membayangkan “bagaimana jadinya sebuah negara yang tidak mempunyai bendera sebagai lambing kemerdekaan, maka sudah jelas Negara tersebut akan menjadi ajang pertempuran saling merebutkan kekuasaan”. Nah, bagaimana pula jadinya agama Islam ini bila di dalamnya tidak ada muballigh yang mendakwahkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang menjelaskan adanya surga-neraka, baik-buruk, pahala-dosa, mahrom dan bukan mahrom, dsb? Terkadang, anak jama’ah ataupun orang tuanya melihat muballigh hanya dengan sebelah mata, meninggalkan akal dan pikiran, sehingga seringkali tidak bisa bersyukur kepada muballigh. Seandainya saja mau berpikir, “dulu, anak saya dan saya tidak bisa membaca Al-Qur’an dan Al-Hadits, tidak bisa berdo’a yang benar, tidak bisa sholat yang benar, dll. Tapi, sejak ada muballigh, saya dan anak saya sudah bisa membaca Al-Qur’an dan Al-Hadits yang baik dan benar, bisa berdo’a yang benar sesuai dengan petunjuk Rosululloh, bisa sholat wajib dan sholat sunnah yang benar, dan lain sebagainya”, maka akan terjalin tali persaudaraan yang sangat erat antara muballigh dan jama’ahnya hingga melebihi cintanya kepada saudara kandung yang tidak jama’ah, bahkan malah menganggap muballigh tersebut sebagai saudara yang sesungguhnya, yaitu saudara lahir dan bathin dunia akhirot. Kalau sudah begitu, muballighnya tidak perlu repot-repot, capek-capek mencari ma’isyah sebagai tambahan untuk mewujudkan punya rumah dan kendaraan pribadi yang bisa diwaris anak dan cucu, sebab sudah dicukupi oleh jama’ahnya. Daripada muballigh sibuk mencari ma’isyah yang tidak pernah bisa mewujudkan rumah dan kendaraan pribadinya, sementara ketika mengajarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits sambil terkantuk-kantuk. Ini, akan menyebabkan timbulnya pertanyaan, “Apa muballighnya yang tidak bertanggung jawab atas jama’ahnya, ataukah jama’ahnya yang tidak punya hati terhadap muballighnya?”.
[S.baiturrahman]
Share on :
USAHA MENUMBUHKAN MINAT ANAK JAMA’AH UNTUK MENJADI MUBALLIGH
USAHA MENUMBUHKAN MINAT ANAK JAMA’AH UNTUK MENJADI MUBALLIGH
Reviewed by Unknown
Published :
Rating : 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar